"Hadirilah Sidang Disertasi Doktoral Bapak Tuan Guru Bajang TGKH. M. Zainul Majdi, M.A, nanti hari Sabtu, 8 Januari 2011 M, pukul: 10:00 Waktu Kairo, di Aula Syeikh Abdul Halim Mahmud Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar Kairo " " Pokoknya NW, Pokok NW Iman & Taqwa " " Inna Akromakun Indi Anfa'ukum Linahdlatil Wathan Wainna Syarrokum Indi Adhorrukum Binahdlatil Wathan " " Dewan Tanfidziyah Perwakilan Khusus Nahdlatul Wathan Mesir Periode VI Masa Bakti 2010-2011 "

Monday, November 16, 2009

NADHAM BATU NGOMPAL karya imam al-ampenani

Nadham “Batu Ngompal” adalah salah satu kitab yang menjelaskan tata cara membaca Al-qur’an secara fasih dan tartil, kitab yang sama berjudul “Anak nunggal taqrirat Batu ngompal” keduanya di tulis dengan Arab melayu. juga terdapat kitab tajwid berjudul ”Nailul Athfal” yang di karang oleh Al-magfuru lahu Maulana Asysyaikh TG,KH. Muhammad Zainiddin Abdul majid sekitar tahun 70-an di desa kelahiran beliau yaitu Desa Bermi, Pancor, Lombok Timur, nusa tenggara barat (NTB). ketiga kitab tersebut menunjukkan perhatiannya yang cukup besar dalam bidang baca tulis Al-qur’an.



Kitab tersebut adalah terjemahan dari kitab Nadham “Tuhfatul athfal wal-ghilman fi tajwidilqur’an” karya Imam Sulaiman Al-jamzury Al-misry (1930 .H) yang merupakan salah satu kitab rujukan yang paling penting bagi para Ahli qiro’at setelahnya, terbukti oleh penulis sendiri beberapa kitab besar seperti “Mausuatul qur’aaniyah”,“ bidayatul murid” dan “ Bughyah Al thalibiin” yang mengambil setandar dan memakai Nadham tersebut sebagai penguat pendapat-pendapat mereka.

Selain itu juga di antara bukti-bukti pentingnya kitab Tuhfatul athfal ini beberapa syarah telah di sususun oleh para ulama’ diantaranya seperti kitab “hidayatunnaasyiin” oleh Syaikh Mustafa bilal dan kitab “Mihnatu zil jalal” oleh Imam ali budho’ Al-misry. dan lainnya.

Maulana Asysyaikh memang sengaja menterjemahkan kitab tersebut ke dalam bahasa melayu dengan tujuan untuk memudahkan bagi pelajar Sasak secara khusus dan Indonesia secara umum, seperti yang di ungkapkan dalam muqoddimahnya, beliau mengatakan:

Wa (ba’du) ini terjemah melayu
Untuk anak yang (mubtadi’) berguru
Anak sasak bangsaku Indonesia
Pada hukum tajwid kitab yamg mulia
Di terjemah dari kitab yang bernama
(Tuhfatul athfali) kitab yang utama
Di namakan (Nadham batu ngompal) atas
Air otak murid rajin tidak malas

Selain itu kalau di perhatikan secara seksama Nadham batu ngompal memiliki nilai yang tidak kurang dari kitab-kitab matan lainnya. itu bisa di buktikan dari segala aspek, baik dari segi susunan kalimatnya yang sangat puitis, mudah dihafal, difahami dan yang lebih menarik lagi adalah terdapat padanya nilai-nilai kehidupan dan rangsangan-rangsangan Rabbani. hal ini tidak terlepas dari diri pengarang sendiri yang benar-benar ahli dalam bidang ilmu ‘Arud dan mutafannin dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan sehingga kalimat yang tersirat dan tersurat di dalamnya tidak jauh beda seperti yang ada dalam Nadham tuhfatul athfal. coba perhatiakan bait syair berikut ini, di dalam Bab Mim sukun beliu mnguraikan nya seperti ini:


Awas jangan (ikhfa’) pada (wawin , wafaa’)
Karena dekat dan bersatu jangan lupa
Sangat pas dan mirip sekali baharnya (timbangan lagunya) dan maknanya dengan apa yang di uraikan oleh Imam Al-jamzuri dalam kitab Tuhfatu athfalnya yaitu:
وَإحْذَرْ لَدَى وَاٍو وَفَا أَنْ تَخَْتَفِْي # لِقُرْبِهَا وَاْللِإتَحَادِ فَاعْرِفِ

Nah! untuk membuktikan ini semua silahkan pembaca membandingkanya dengan teks Tuhfatul athfal…!

0 comments:

  © Blogger template 'Ladybird' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP